Monday, June 10, 2013

BENTUK TERAPI


Bentuk-bentuk utama dalam terapi: terapi supportive, terapi reeducative dan terapi reconstructive
1.    Psikoterapi yang bersifat suportif
2.    Psikoterapi yang bersifat ekspresif
·           Psikoterapi reedukatif
·           Psikoterapi rekonstruktif

a.    Terapi supportive
Terapi supportive (juga disebut psikoterapi berorientasi hubungan) yaitu suatu pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut. Terapi ini menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini juga memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien, mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu, memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik serta untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi. 

Terapi suportif menggunakan sejumlah metoda, baik sendiri-sendiri atau kombinasi,  :
  • kepemimpinan yang kuat, hangat, dan ramah
  • pemuasan kebutuhan tergantungan
  • mendukung perkembangan kemandirian yang sah pada akhirnya
  • membantu mengembangkan sublimasi yang menyenangkan (sebagai contohnya, hobi)
  • istirahat dan penghiburan yang adekuat
  • menghilangkan ketegangan eksternal yang berlebihan.jika mungkin
  • perawatan di rumah sakit jika diindikasikan
  • medikasi untuk menghilangkan gejala
  • bimbingan dan nasehat dalam menghadapi masalah sekarang. Cara ini rnenggunakan teknik yang membantu pasien merasa aman, diterima, terlindungi, terdorong dan tidak merasa cemas.

Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
·         Ventilasi atau (psiko-) kataris
·         Persuasi atau bujukan (persuasion)
·         Sugesti
·         Penjaminan kembali ( reassurance)
·         Bimbingan dan penyuluhan
·         Terapi kerja
·         Hipno-terapi dan narkoterapi
·         Psikoterapi kelompok 

Tindakan suportif meliputi:
·      Menghibur (consultation), menaruh simpati
·      Penganjuran (encouragement), nasehat (advice)
·      Memberi petunjuk untuk kegiatan sehari-hari
·      Sugesti, manipulasi lingkungan, dll

Inti prosedur suportif:
·         Betnuk pemuasan deependency needs
·         Bentuk abreaksi: memberi kesempatan pada penderita melepaskan bendungan emosi dengan cara mengeluarkan isi hatinya
·         Peninjauan situasi penderita secara objektif dan pemberian bantuan dalam menilai pandangan-pandangannya
·         Bentuk sokongan terhadap pertahanan neurotik penderita
·         Bentuk manipulasi hidup

b.    Terapi reedukatif
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan. Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll. Sasaran pada terapi reedukatif adalah menemukan pertumbuhan diri melalui penyesuaian kembali atau Perubahan perilaku sementara terapi rekonstuktif terpusat pada reorganisasi kepribadian. Tujuan dari terapi ini membangkitkan pengertian pada penderita tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya, yang terutama terletak dalam alam sadarnya.
Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut:
1.        Terapi hubungan antar manusia
2.        Terapi sikap
3.        Terapi wawancara
4.        Analisa dan sinthesa yang distributif
5.        Konseling terapetik
6.        Terapi case work
7.        Reconditioning
8.        Terapi kelompok yang reedukatif
9.        Terapi somatik

c.    Terapi reconstructive
Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik. Menyelami alam tidak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transferensi
Tujuan terapi ini adalah perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.
Cara-cara psikoterapi rekonstruktif adalah:
1.      Psikoanalisa Freud
2.      Psikoanalisa non Freudian
3.      Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa
Cara: asosiasi bebas, analisa mimpi, hipnoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi seni, terapi kelompok analitik

  Djohan.  (2006). Terapi musik, teori dan aplikasiPenerbit galangpress yogyakarta 

Monday, May 6, 2013

PERBEDAAN PSIKOTERAPI DENGAN KONSELING


Konseling merupakan proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat memecahkan masalahnya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya. Menurut British Association of counseling (dalam Mappiare, 2004), konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.

Sedangkan psikoterapi merupakan interaksi sistematis klien-terapis memanfaatkan prinsip psikologis, untuk melakukan pengubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.

Menurut Mappiare (dalam Hartosujono, 2004) ada sejumlah perbedaan psikoterapi dan konseling dikemukakan sebagai berikut:
1. Konseling merupakan bagian dari psikoterapi. Psikoterapi merupakan bagian yang lebih
luas dari pada konseling.
2. Konseling lebih mengarah pada penyebab atau awal masalah. Selanjutnya konseling lebih
mengarah pada pengembangan-pendidikan-pencegahan. Berbeda dengan psikoterapi yang
mengarah penyembuhan-penyesuaian-penyembuhan.
3. Dasar konseling adalah filsafat manusia. Dasar dari psikoterapi adalah perbedaan individual dengan dasar-dasar psikologi kepribadian dan psikopatologi. Pada perkembangan selanjutnya konseling juga memanfaatkan perkembangan teori-teori
kepribadian dalam konteks ilmu perilaku.
4. Dijelaskan oleh Narayana Rao (dalam Hartosujono, 2004) bahwa tujuan antara konseling dan psikoterapi sama, namun keduanya berbeda dalam proses pencapaiannya. Psikoterapi
mencapainya dengan cara ‘pembedahan’ psikis dan pembedahan otak. Proses konseling
lebih mengarah pada identifikasi dan kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki klien, agar
klien lebih maksimal dalam kehidupannya.

Konseling dan Psikoterapi merupakan suatu usaha profesional untuk membantu/memberikan layanan pada individu-individu mengenai permasalahan yang bersifat psikologis. Dengan kata lain Konseling dan Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada klien untuk suatu perubahan tingkah (behauvioral change), kesehatan mental positif (positive mental health), pemecahan masalah (problen solution), keefektifan pribadi (personal effectiveness), dan pembuatan keputusan (decision making). Dengan demikian seorang konselor perlu didukung oleh pribadi dan keterampilan yang dapat menunjang keefektifan konseling.
Pada dasarnya antara konseling dan psikoterapi dalam hal tujuan sama-sama ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama.

Dan adapun perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang tidak disadari, sedangkan  psikoterapis selain menggunakan tehnik konseling ia juga menggunakan therapy yang sifatnya lebih kepada perubahan pada prilaku yang sangat substanstib.

APRILIA MAHARANI A (14509412) 

Sunday, April 7, 2013

PSIKOTERAPI

PENGERTIAN 



Psikoterapi merupakan suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien dalam mengatasi gangguan emosionalnya dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya serta dapat memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau dapat berkembang sebagai seorang individu

Psikoterapi dapat disebut sebagai pengobatan karena merupakan suat bentuk intervensi dengan berbagai macam cara dan metode yang bersifat psikologik untuk tujuan tertentu. Psikoterapi memiliki beberapa ciri, yaitu seperti membutuhkan interaksi-interaksi verbal dan non verbal. Interaksi verbal yaitu terapi-terapi bicara dimana bentuk-bentuk interaksi antara klien dengan terapis melibatkan pembicaraan. Dalam interaksi tersebut terapis menjadi seorang pendengar yang baik dengan penuh perhatian yang aktif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien. Interaksi non verbal seperti seorang pewawancara yang terampil dimana terapis dituntut kepekaannya terhadap isyarat-isyarat non verbal dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan atau konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat non verbal seperti mengadakan kontak mata dengan klien untuk menunjukan perhatian terhadap apa yang dikatakan klien tersebut.

Psikoterapi yang paling berhasil ketika individu memasuki terapi sendiri dan memiliki keinginan kuat untuk berubah. Jika klien tidak ingin mengubah, maka perubahanpun akan lambat bahkan sulit untuk muncul.


Nama : Aprilia Maharani A.
Kelas : 3 pa 04
NPM : 14509412

Thursday, January 10, 2013

Test Sidik Jari Menggunakan DMI


Nama anggota :

-          Agustiana Ayuprasati             (15509158)
-          Anna Soraya                           (15509478)
-          Annisa Kurnia Yasmin            (10509712)
-          Aprilia Maharani                     (14509412)
-          Aurina S. Garini                      (10509201)
-          Astrid Wahyuni                      (14509585)
-          Azwida Faqih                         (13509016)
-          Briggita Septiani                     (10508041)
-          Wendy Zulkifly                      (10508232)
Kelas : 4 Pa 02        
SISTEM INFORMASI

 

Analisis Cara Mengetahui Bakat Dengan Sidik Jari


Video dan artikel yang terlampir adalah tentang penerapan ilmu kognitif sains. Dalam video tersebut menginformasikan bahwa untuk mendeteksi bakat seseorang yang tidak bersifat kasat mata dapat dideteksi dengan mesin digital. Alat tersebut disebut dengan Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan alat ini, seseorang yang ingin mengetahui bakatnya tidak perlu membutuhkan waktu lama seperti yang biasa di lakukan pada tes-bakat manual psikologi lainnya. Selain itu, alat tes ini juga memiliki keakuratan yang cukup tinggi. Dapat digunakan oleh balita hingga dewasa dan lanjut usia, serta masih banyak lagi kelebihan lainnya.
Hal ini memberi manfaat besar terhadap understanding human decision making, yakni untuk membantu manusia membuat keputusan. Dalam hal ini, misalnya dapat membantu orangtua yang sedang bingung untuk menyalurkan potensi anaknya ke suatu bidang. Atau memberikan metode belajar yang tepat untuk anaknya agar anaknya dapat sukses mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Perkembangan kemajuan teknologi informasi ini tidak terlepas dari peran ilmu psikologi terapan, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan kognitif dan sains. Seperti yang dinyatakan dalam salah satu definisi, bahwa:
Kognitif sains merupakan studi interdisipliner dari pikiran dan kecerdasan, yang meliputi filsafat, psikologi, kecerdasan buatan (bagaimana membuat mesin), neurologi, linguistic, dan antropologi.
Oleh karena kognitif sains merupakan studi interdisipliner, sehingga ia mampu menggabungkan psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan dengan ilmu-ilmu lain seperti teknologi informasi, hinggga menghasilkan ilmu baru yang disebut sebagai psikologi terapan. Dan dengan psikologi terapan, manusia dapat menciptakan suatu alat atau system seperti pada alat pendeteksi bakat melalui test fingerprint ini.

Desain Cara Mengetahui Bakat Dengan Sidik Jari


Setiap orang merupakan individu yang unik dan juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk menemukan tujuan hidup masing-masing. Tentu penting mengenali bakat kita adalah untuk mencapai prestasi dalam hidup kita dengan apa yang kita punya di dalam diri kita. Karena bakat adalah unsur dasar potensi dalam diri untuk mewujudkan sebuah prestasi yang tentunya sangat penting.
Kini, kita sudah bisa melibatkan teknologi dalam mendeteksi bakat. Teknologi ini dikenal dengan Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan teknologi ini, seseorang tidak perlu lagi dihadapkan pada serangkaian tes dan wawancara, serta tidak tergantung pada kondisi psikologis orang tersebut. Akurasinya bisa mencapai 90-95 %.
Dalam situs DMI dituliskan bahwa DMI merupakan suatu metode untuk mengenali bakat / potensi otak kanan dan otak kiri serta mengenali potensi kecerdasan. Metode DMI ini ditemukan teorinya oleh Bapak Howard Gardner. Namun, aplikasi MI di dalam kelas pembelajaran adalah Bapak Thomas Armstrong. Tetapi, DMI ini dikembangkan oleh warga negara Singapura Mr. Eric Lim Choo Siang dan Mr. John Choo.
DMI merupakan salah satu alternatif pencarian bakat yang berbasis teknologi terkini melalui sidik jari seseorang. Sidik jari setiap orang akan berbeda, sebagaimana bakat yang berbeda-beda di setiap orang. DMI merupakan suatu system yang mampu mengidentifikasi potensi bawaan yang dengan teori genetika yang diturunkan. Berdasarkan penelitian selama beberapa dekade, ilmuwan telah menemukan bahwa sidik jari kita merupakan implikasi dari perkembangan antara sidik jari dengan otak manusia.
Roger W.Sperry, peraih nobel dibidang ilmu pengetahuan, menemukan bahwa otak berhubungan dengan tangan. Otak kanan berhubungan dengan otak kiri, sedangkan otak kiri berhurhubungan dengan tangan kanan. Antara keduanya juga mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri lebih mengarah ketatanan dan logika, sedangkan otak kanan lebih mengarah keabstraksi dan emosi.
Penemuan Sperry tersebur terus berkembang. Dalam perkembangannya ternyata bagian-bagian lebih detil diotak kiri dan kanan lebih berhubungan dengan jari-jari yang ada di tangan. Bahkan ada keselarasan tertentu dalam pembentukan bagian-bagian otak dengan pembentukan fingerprint (sidik jari) pada masing-masing jari. Saat bayi masih ada dalam kandungan berangkat dari sinilah pengukuran kecerdasan melalui fingerprint disusun. Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak prefrontal. Fingerprint pada telunjuk berkolerasi dengan bagian otak frontal. Fringerprint pada ibu jari tengah berkolerasi dengan bagian otak parietal. Fingerprint pada jari manis berhubungan dengan bagian otak temporal. Sedangkan, fingerprint pada kelingking berhubungan dengan bagian otak occipital.
Sistem ini mengenalkan mengenai prosentase dan potensi otak kanan-kiri, delapan kecerdasan majemuk, kepekaan belajar, modalitas belajar, karakter komunikasi belajar dan gaya manajemen kerja. Dengan adanya kemungkinan akan ribuan kombinasi , tes DMI ini mampu menunjukkan bagaimana cara terbaik yang harus diberikan/dilakukan untuk proses pendidikannya, pengembangan dirinya dan karir yang sebaiknya digeluti untuk mencapai kesuksesan.
Dalam pengembangan system ini, para ahli dermatoglyphics telah membuat profil-profil pola secara psikologis dan fisiologis pada lebih dari 500 ribu individu sejak tahun 1985 di Cina, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia yang menghasilkan database sebagai studi perbandingan yang mampu membantu individu untuk memahami potensi dirinya.
Secara umum ada 3 pola sidik jari , busur ( arch) , sangkutan (loop) dan lingkaran ( whorl). Selebihnya adalah varian dan kombinasi yang kemudian menjadi bentuk tersendiri.

http://farm6.static.flickr.com/5208/5298272822_dc490e12c8.jpg
Sidik Jari Pola Arch.
Pola Arch bentuknya melengkung seperti busur panah ( Flat Arch) dan ada yang seperti mata anak panah (Tented Arch). Pola sidik jari Arch terbagi menjadi dua yaitu Flat Arch dan Tented Arch.
Orang dengan pola sidik jari Arch memiliki karakter
-          Mengikuti tradisi dengan sedikit pemikiran mandiri , Flat Arch
-          Senang mengungkapkan kedalam intelektual, Tented Arch. Sewaktu masih kanak-kanak anak berpola arch ini senang bertanya dengan " Mengapa ... "
-          Memiliki nilai tradisional dan akhlak yang tinggi
-          Mengalami kesulitan jika melihat sifat-sifat negatif ada pada diri mereka sendiri.

Menurut pendapat ahli fingerprint test jika pola Arch ini terdapat pada :
-          Pola Arch dijari telunjuk maka orang tersebut memiliki pandangan tradisional terhadap karier, ambisi dan kepemimpinan mereka sendiri. Mereka percaya harus bekerja keras untuk mendapatkan uang, menyimpannya dan menginvestasikannya untuk masa depan.
-          Pola Arch dijari tengah, maka orang tersebut memegang niilai-nilai tradisional mengenai pemikiran. Pendidikan adalah satu-satunya cara menuju sukses. Kegagalan mereka seperti dalam bidang penyalahgunaan obat dan memanipulasi orang lain.
-          Pola Arch dijari manis, maka orang tersebut memegang nilai tradisional yang berhubungan dengan emosi, misal laki-laki tidak boleh menangis.
-          Pola Arch di jari kelingking, maka orang tersebut memegang nilai tradisional yang mengenai komunikasi, agama dan seks. Mereka akan sungguh-sungguh mengikuti dogma, ajaran agama tertentu. Mereka akan sering bertanya " Mengapa ... " untuk mencari kebenaran.
-          Pola Arch di ibujari, maka orang tersebut memegang nilai tradisional dalam menerima nafsu dan keinginan. Bahkan setelah kepribadian berkembang, masih ada kecenderungan yang kuat kearah sikap-sikap dominasi. Kegagalan mereka adalah ketika mereka jatuh dan menjadi mangsa nafsu dan keinginan mereka sendiri.
-          Pola Arch di Telunjuk dan Jari Tengah, maka hal ini menunjukkan akal yang sangat dalam. Tapi kadang-kadang agak lambat menyerap konsep-konsep.

Analisa Sidik Jari

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZLlukxf19Zh9rVJ2pdIvQpdlGNOiDChK65Zgw9CZpTj3_Ryy4-mfweW6o5gTo_hOT9k_i3ZK2F9R93uXSfC7mNUc1brQqO9qOXxzJixBgDpQyno2MESlCoSHXkIkLyYlx8nn-u10s5oTV/s320/Analisa+sidik+jari+sidikjari.jpg
Analisa sidik jari adalah sebuah metode pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi, motivasi, karakter, dan gaya belajar anak.

Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu Pola sidik jari manusia telah terbentuk, dan akan lengkap diusia 24 minggu. Dalam kenyataannya pola sidik jari manusia tidak ada yang sama, kemungkinan kesamaannya adalah 1:64.000.000.000.

Secara Genetis sidik jari bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecendrungan BAKAT, KECERDASAN, KARAKTER, MOTIVASI, TEKANAN, TINGKAT KESETABILAN DIRI, DAN GAYA (BELAJAR, BERFIKIR, DAN BEKERJA) secara genetis.

Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibadingkan dengan metode pengukuran lainnya (klaim akurasi 87%). Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam kehidupan sangat luas. Salah satunya adalah pada proses intdentifikasi forensik dan keamanan. Proses analisa sidik jari simple, praktis, efesien, dan aplikatif. Bisa digunakan untuk segala usia segala kondisi dengan waktu yang relatif singkat.
Sidik jari keluar dari fleshes interior kulit. Bahkan kembar siam memiliki berbagai sidik jari. Loop adalah sidik jari yang paling umum. Telapak tangan 60% memiliki pola tersebut. Pola lainnya adalah whorls, Arches, dan aksidensi. Sarana penting sidik jari memeriksa menggunakan "Karakteristik Kelas" mereka. Jari kami tercakup dalam pori-pori kulit yang menghasilkan minyak dan keringat terdeteksi oleh bubuk sidik jari tua yang baik. Sidik jari tidak terdeteksi disebut sebagai "laten". Laser ini membantu dalam mendapatkan sidik jari dari tubuh manusia. Identifikasi penjahat adalah penggunaan paling umum dari sidik jari dan database komputer telah benar-benar membantu dalam tujuan ini.
 Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWt4NswOpSsMe346QTp3-fM86Puapo92b19QZVlb8upUMdr6_pNwtstvVDIkPj_hkn4bTathAIj9GVUK9Xv1SVqiopL2oRfKjaobsWuq-Fw_p8rl_xEBlo5iJ6YIKG05Ne2eGI_7XoUok/s400/sidik+jari.gif

Sidik jari untuk identifikasi

Identifikasi sidik jari, dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Daktiloskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari, dan scopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris, dactyloscopy yang kita kenal menjadi ilmu sidik jari.

Sejarah Ilmu Sidik Jari di Indonesia

Ilmu sidik jari di Indonesia khususnya di kalangan kepolisian [harus dicek kebenarannya] dirintis oleh seorang desertir SS Nazi Jerman yang lari ke Belanda dan kemudian ditempatkan di Makassar oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai perwira polisi. Setiap taruna Akpol di Indonesia mengenal namanya sebagai perintis sidik jari di kalangan kepolisian Indonesia.

Fungsi sidik jari

Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19.
Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.

Tes Bakat Sidik Jari DMI (fingerprint test DMI)
           
Dermatoglyphics Multiple Intelligence - Assessment (DMI) adalah ilmu / Metoda yang berbasis teknologi canggih (statistika & program komputer) guna membaca / mendeteksi PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (fingerprints).
Kegunaan utama dari DMI ini adalah sebagai berikut :
-          Merupakan salah satu alternatif pencarian bakat/potensi bawaan
-          Untuk memilih jurusan/pendidikan lanjutan yang sesuai dengan bakatnya/potensinya
-          Untuk penempatan/penugasan/mutasi/rotasi karyawan yang sesuai antara bakat dengan jabatannya
Untuk dapat memperoleh hasil tersebut, diperlukan sistematika kerja yang mampu mengolah data mentah menjadi suatu informasi berguna yang berbasis komputer.
Sistematika kerja dari finger print DMI adalah sebagai berikut:
1.      Mengumpulkan beberapa sampel (pola sidik jari) dari tokoh-tokoh berprestasi. Misalnya, seorang tokoh yang memiliki dominasi bakat di bidang musik memiliki pola sidik jari seperti apa? Seorang yang memiliki dominasi bakat di bidang musik, akan berbeda pola sidik jarinya terhadap orang yang memiliki bakat di bidang lainnya. Dan sebaliknya, jika ia memiliki kemiripan pola sidik jari, maka kemungkinan besar akan memiliki dominasi bakat di bidang yang sama.
2.      Melakukan penelitian terhadap sampel yang telah dikumpulkan sebagai bahan yang akan dijadikan dasar bagi system data tersebut. Ada 3 pola utama dalam pola sidik jari, yakni:
http://female.store.co.id/images/Image/images/fingerprint-02.jpg

http://female.store.co.id/images/Image/images/SMI-SidikJari.jpg

a.       Arch:
Bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.
b.      Loop:
Bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik diantara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti kearah sisi semula.
c.       Whorl:
Yaitu sidik jari yang mempunyai dua delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area yang berjalan di depan kedua delta. Whorl sendiri terbagi menjadi Plain Whorl, Central Pocket Loop Whorl. Double Loop Whorl dan Accidental Whorl.

3.      Setelah itu, untuk menetapkan system DMI assessment, diperlukan juga teori multiple intelegensi dari Howard Gardner yang akan menjadi acuan bagi pembenaran dari hasil kerjanya. Ada 8 macam multiple intelgency menurut Howard Gardner, yaitu:
http://www.evariny.com/imagemp/dmi/dmi3.gif
4.      Kemudian untuk pengoperasiannya, tester (penguji) hanya mengambil data (sidik jari) dari individu yang akan di tes (testee). Data yang di ambil dari individu kemudian di olah kedalam server komputer. Selain memiliki nilai akurasi yang tinggi, hal ini juga yang menjadikan tes ini lebih efisien karena hemat waktu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAPDPZY63W9Mz3u6PuCcloostQgAPpQ78uq9FoxC2LCemqLGGz8YIg66b_-nAzr2vAPzI4UNHa9ffJ6h84pSwWnKatzSJWBuxhMQeGvweSYfExbhYzQEfcSit_v2Qve43Rb9BQK1wSqpc/s1600/dody2.jpg 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIB7OgeAZOptgrFZy-6YqCHtB9hd36QQMJ7rmY2ljpbVtYcrrM9Sbw2n9r5_SuPt8Pz4g-wpzjpgLLNRgX75erCRA9gPlFYQo4zsyMBftE5U_oxd9f3lZje9TZOM_z2L8Lvf9jPlwLsF8/s1600/dody1.jpg

5.      Selanjutnya, alat ini dapat menghasilkan informasi (printout) yang rinci  dan efektif tentang analisa dan peta rekomendasi diri yang beberapa di antaranya sebagai berikut:
a.       Left Brain or Right Brain, yakni untuk mengetahui otak mana yan lebih mendominasi kita dalam bekerja.
http://www.evariny.com/imagemp/dmi/dmi1.gif





b.      Diagram yang menunjukkan hasil analisis bakat dari tes fingerprint
http://www.evariny.com/imagemp/dmi/dmi2.gif




c.       Understanding the Human Brain (untuk mengetahui sejauh mana kemampuan belajar)
http://www.evariny.com/imagemp/dmi/dmi4.gif



d.      Communication character (untuk mengetahui karakter dalam berkomunikasi)
http://www.evariny.com/imagemp/dmi/dmi7.gif
Link video :
http://www.youtube.com/watch?v=BYocZtuHD3k